Selama menunggu waktu 6 bulan untuk cek G6PD kembali aku tidak mau melakukan hal-hal yang ternyata akan aku sesali. Banyak hal yang tidak diperbolehkan untuk defisiensi G6PD, menurut saran dokter dan juga aku mencarinya di uncle G. Aku menghindari tempat-tempat umum, terutama ruangan yang memakai pengharum. Semua pakaian bersih kami dalam lemari dicuci kembali karena kami suka memakai naphtalene, sedangkan naphtalene merupakan salah satu yang tidak diperbolehkan. Kami juga menghentikan pemakaian parfum, pengharum ruangan dan pengharum mobil, padahal kami sangat menyukai parfum. Waktu selama 6 bulan ini adalah waktunya masuk dalam camp pelatihan Tuhan, masa -masa ini aku sebut masa-masa merendahkan diri. Aku "dipaksa" untuk berpuasa dari hal-hal yang aku suka : karena Gabriel menyusui sehingga aku harus berpuasa dari makanan yang dipantang untuk G6PD, seperti kacang-kacangan, kacang fava (kacang koro), kacang polong, kacang kapri, kacang mede, aku memang tidak terlalu menyukai kacang-kacangan tetapi untuk jangka waktu yang cukup lama membuatku harus extra keras "menahan diri". Justru pada saat itu tidak diperbolehkan malahan bisa membuatku jadi "ngiler" melihat makanan tersebut. Apalagi makanan yang sangat aku sukai...coklaat.......benar-benar perlu perjuangan. Memang belum ada riset yang membuktikan bahwa coklat bisa membuat terjadinya hemolisis (pecahnya sel darah merah), tetapi ada beberapa kasus yang menyatakan bahwa setelah makan coklat kemudian terjadi hemolisis, ternyata bahan tambahan pada coklat tersebut yang membuat terjadinya hemolisis. Tetapi aku tidak berani mengambil resiko memakan coklat dengan "perkiraan" bahwa coklat yang aku makan tidak mengandung bahan tambahan tersebut. Alkohol juga adalah salah satu yang harus dipantang, memang aku tidak pernah minum alkohol atau sejenisnya (bir, minuman keras) tetapi tart yang mengandung rhum, coklat yang mengandung rhum, justru itu yang membuat tart menjadi lebih enak, hmm benar-benar perlu perjuangan. Dan aku menyebutnya "puasa Lina", karena aku harus menahan diri dari hal-hal yang aku sukai.
Untuk menyembuhkan Biel buat Tuhan itu hal yang mudah dan bukan masalah Tuhan mau atau tidak mau, justru Tuhan sangat ingin memulihkan keadaan Biel, tetapi Tuhan sedang melatih otot-otot rohaniku menjadi kuat seperti kaki rusa yang kuat menaiki bukit batu, seperti burung rajawali yang naik terbang lebih tinggi saat badai.
Tuhan 'memaksaku' untuk berdoa, Dia memberikan Roh DoaNya padaku pada suatu malam. Tetapi kali ini doa-doaku tidak seperti mendoakan untuk kesembuhan Biel yang pertama sehingga tidak harus menjalani operasi pembedahan, aku bahkan tidak tahu harus berkata apa dalam doa-doaku. Aku hanya berbahasa Roh saat berdoa atau seringkali hanya berupa erangan yang akupun tidak tahu apa itu, tetapi dorongan untuk berdoa begitu kuat, sehingga sambil melakukan pekerjaan sehari-hari aku terus berdoa.
Banyak teman-temanku yang mendoakan dan memberikan kekuatan, mereka berkata Biel pasti Tuhan sembuhkan juga dari defisiensi G6PD, dan mengajak aku untuk "turun gunung" dan kembali melayani seperti dulu melayani pekerjaanNya dan melayani orang-orang. Ada juga temanku yang memberikan kekuatan dengan memberikan ayat Firman Tuhan dalam 2 Tim 1:7 "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." Thanks guys for your pray and support, I'm really blessed to have you all around me. Aku sebenarnya ingin sekali menceritakan semuanya kepada teman-temanku dan juga aku tidak sedang ketakutan dan 'naik gunung' untuk bertapa tetapi Tuhan yang menyuruh aku untuk 'diam, puasa dan berdoa'.
Aku belum mengerti apa rencana Tuhan buat kami dan apa yang mau Tuhan kerjakan melalui Biel, tetapi satu hal yang aku tahu pasti......bahwa Tuhan pasti memberikan apa yang terbaik buat hidup kami.